Thursday 19 May 2022

Medsos dan Pendidikan Politik

 

Nur Ain Madiko
Studi S1 PPKn UNG

Media massa adalah suatu esan yang timbul pada pikiran khalayak akibat adanya proses penyampaian pesan melalui media, contohnya seperti surat kabar, radio, televisi dan sebagainya. Massa adalah jumlah yang banyak sekali, sekumpulan orang, isi dari media massa ada berbagai macam, yaitu berita,opini, dan karangan khas.

Media massa mempunyai beberapa jenis yakni media massa cetak, media massa elektronik, dan media massa online. Karakteristik media massa yaitu publisistas, universalitas, perioditas, kontinutas, dan aktualitas. Media massa dan politik sangan erat hubungannya karena media memiliki saluran komunikasi yang paling dekat dengan politik sehingga sering dijadikan corong pemberitaan.

Fenomena politikus “main medsos” memang bukan baru tahun ini terjadi, melainkan sudah sejak sebelumnya. Seberapa penting pejabat pubik punya media sosial menurut analisis politik menilai bahwa tren politikus berbondong-bondong membuat konten di media sosial tak selamanya berdampak baik bagi reputasinya, fenomena main medsos sebetulnya jadi kebutuhan para politikus demi menerima simpati dari berbagai kalangan dan paling dipengaruhi adalah dari kalangan muda yang diprediksi akan mendominasi suara pada pemilu mendatang.

Medsos ini menjadi sarana pejabat/politisi untuk bertanggung jawab dalam kegiatan-kegiatan politik dan kalau konsituen, yang paling penting pada penggunaan medsos ini bisa saling berinteraksi dari berbagai kalangan dan bisa juga mendapatkan kritikan yang bisa di jadikan bahan dari para politis/pejabat untuk melakukan kegiatan politik selanjutnya, disisi lain sosial media ini tentu saja sarana yang paling efektif dalam menyampaikan gagasan dalam waktu singkat tapi bisa di kutip oleh semua orang.

Medsos juga untuk sosialisasi , seringkali yang di permasalahkan di medsos itu lah kemudian dikutip oleh media konvensional jadi topik masalahnya dari sosmed. Tetapi kalau untuk program dan kegiatan pejabat/politisi rujukannya bukan apa yang dipercakapkan di sosmed tapi apa yang memang nyatanya jadi persoalan di masyarakat Ini adalah bagian dari cek and balance menang dipuji-puji begitu kalah di rendahkan.

 Tapi yang harus diperhatikan medsos itu hanyalah untuk mengamplifikasi ruang berdialog atas apa yang mereka kerjakan dilapangan, pemilih muda adalah pemilih yang cukup cerdas untuk membandingkan apa yang tampil di medos dan di dunia nyata. Kalau kesenjangan itu terlalu besar hanya  akan menjadi bommerang. Sebaliknya, politikus yang terlihat mampu menampilkan citra yang selaras dan sama baiknya antara di media sosial dan di dunia nyata, diprediksi akan meraup untung berlipat dari segi elektabilitas.

Jadi, mereka baru bisa dikatakan punya “produk” ketika mereka memang sudah terjun ke lapangan (dunia nyata), bertemu dengan masyarakat yang kemudian diamplifikasi dan berdialog melalui ruang medsos. Medsos bisa untuk selfi, untuk menceritakan agenda kegiatan, mengklarifikasi berita-berita yang kurang tepat, personal dan hiburan. Medsos sangat multi fungsi jadi jangan di gunakan hanya untuk kepentingan personal tapi sebagai pejabat/politisi postingan itu dikutip jadi ada standar media yang apapun diposting jadi bahan kutipan.

 

 

 

No comments: