Windi Panigoro Studi S1-Ilmu Pemerintahan Universitas Nahdlatul Ulama |
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata
pemerintahan dan kata pemerintah memiliki pengertian yang berbeda. Pemerintah
mengandung pengertian sebagai “organ” atau alat negara yang menjalankan tugas
dan fungsi pemerintahan, sedangkan pemerintahan mengandung pengertian sebagai
“fungsi”· dari pemerintah. Istilah pemerintah dalam arti “organ” atau alat
negara, dapat dibedakan menjadi dua yakni Pemerintah dalam arti sempit, khusus
hanya menyangkut kekuasaan eksekutif. Menurut UUD 1945, pemerintah ialah
Presiden, Wakil Presiden dan dibantu oleh menterimenteri. Pemerintah dalam arti
luas adalah semua organ negara termasuk DPR (eksekutif dan legislatif). Pada
umumnya, yang disebut dengan pemerintahan adalah sekelompok individu yang
mempunyai wewenang tertentu untuk melaksanakan kekuasaan yang dalam arti ini
melaksanakan wewenang yang sah dan melindungi serta meningkatkan taraf hidup
masyarakat melalui perbuatan dan pelaksanaan berbagai keputusan. Sebagaimana
dalam Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi
Pemerintahan, bahwa fungsi pemerintahan adalah fungsi dalam melaksanakan
administrasi pemerintahan yang meliputi tugas pengaturan, pelayanan,
pembangunan, pemberdayaan, dan perlindungan. Selanjutnya dalam Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dijelaskan bahwa Pemerintahan Desa adalah
penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemerintah desa sebagai penyelenggara pemerintahan dilaksanakan kepala desa yang dibantu oleh perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Dalam kehidupan bernegara, pemerintahan sangat dibutuhkan untuk mengatur rakyat, mengayomi rakyat, serta memenuhi kebutuhan rakyat karena sifat hakikat negara memiliki sifat memaksa, monopoli, dan mencakup keduanya. Dengan adanya pemerintahan, semua wilayah dan batasbatasnya dapat dikontrol dan diawasi serta dapat diatur dengan mudah. Setiap wilayah memiliki pemerintahan dan perangkat pemerintahannya sendiri mulai dari desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan pemerintah pusat. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengetahui pemerintah desa dan perangkatnya yang dibahas dalam bab pembahasan.
B. PEMBAHASAN
Desa secara
etimologi berasal dari bahasa sansekerta, deca yang berarti tanah air, tanah
asal atau tanah kelahiran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,2 desa adalah
satu kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem
pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang kepala desa) atau desa merupakan
kelompok rumah luar kota yang merupakan kesatuan. Desa terbentuk atas prakarsa
beberapa kepala keluarga yang sudah bertempat tinggal menetap dengan
memperhatikan asal-usul wilayah dan keadaan bahasa, adat, ekonomi serta sosial
budaya orang-orang setempat yang pada akhirnya terbentuklah desa. Desa
merupakan kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang sudah
menetap dan ketergantungannya pada sumber daya alam sekitarnya dengan harapan
mempertahankan hidup untuk mencapai kesejahteraan. Desa merupakan satuan
pemerintahan di bawah kabupaten/kota. Desa tidak sama dengan kelurahan yang
statusnya di bawah camat. Kelurahan hanyalah wilayah kerja lurah untuk
melaksanakan administrasi kecamatan dan tidak mempunyai hak untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat.
Desa dipimpin
oleh seorang kepala desa. Kepala desa dipilih secara langsung oleh, dan dari
penduduk desa warga negara Republik Indonesia yang memenuhi persyaratan dengan
masa jabatan 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan. Kepala desa
dapat menjabat paling banyak 3 (tiga) kali masa jabatan secara berturutturut
atau tidak secara berturut-turut.
Pengisian
jabatan dan masa jabatan kepala desa adat berlaku ketentuan hukum adat di desa
adat sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat serta
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan dalam peraturan
daerah kabupaten/kota dengan berpedoman pada peraturan pemerintah. Dalam Daerah
kabupaten/kota dapat dibentuk desa mempunyai kewenangan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai desa serta pemerintah pusat, pemerintah
daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota dapat menugaskan sebagian
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya kepala desa.
Sesuai Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 Tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja (SOT) Pemerintahan Desa telah diterbitkan sebagai tindak lanjut dari
undang-undang desa. Pemerintahan desa adalah kepala desa dibantu oleh perangkat
desa yang terdiri atas sekretariat desa, pelaksana kewilayahan, dan pelaksana
teknis.
Pemerintah desa
yang dipimpin oleh kepala desa, dibantu oleh sekretaris desa dan perangkat
desa. Perangkat desa terdiri dari atas kepala-kepala urusan, yaitu pelaksana
urusan dan kepala dusun. Kepala-kepala urusan membantu sekretaris desa
menyediakan data informasi dan memberikan pelayanan. Pelaksanaan urusan adalah
pejabat yang melaksanakan urusan rumah tangga desa di lapangan. Kepala dusun
adalah wakil kepala desa di wilayahnya. Urusan rumah tangga desa adalah urusan
yang berhak diatur dan diurus oleh pemerintah desa. Untuk mengatur, mengurus,
dan pengurusan urusannya, pemerintah desa membuat peraturan desa. Peraturan
desa dibuat oleh kepala desa bersama dengan Badan Permusyawaratan Desa
selanjutnya disingkat BPD. Peraturan desa dilaksanakan oleh kepala desa dan dipertanggungjawabkan
kepada rakyat melalui BPD.
Secara administratif desa berada di bawah Pemerintahan Kabupaten. Dengan demikian, dalam sistem pemerintahan daerah, desa merupakan desentralisasi dari sistem pemerintahan. Pemerintah desa dalam menjalankan pemerintahannya merupakan subsistem penyelenggaraan pemerintah daerah, yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri secara berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan perkembangan pemerintahan. Upaya untuk memperbaiki sistem pemerintahan desa terus diupayakan dengan penetapan berbagai peraturan perundangundangan, seperti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah. Hal ini dapat diketahui dalam Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
C. Kesimpulan
Penyelenggaraan
pemerintahan desa dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
pada pemerintah desa adalah dilaksanakan oleh: Pertama, kepala desa atau yang
disebut dengan nama lain, yang bertugas untuk menyelenggarakan pemerintahan
desa, melaksanakan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan
pemberdayaan masyarakat desa; kedua, dalam menjalankan roda pemerintahan desa
dibantu oleh perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.
Perangkat desa yang dimaksud adalah sekretaris desa (kepala urusan tata usaha
dan umum, kepala urusan keuangan, kepala urusan perencanaan), unsur kewilayahan
(kepala dusun), dan pelaksana teknis terdiri dari kepala seksi pemerintahan,
kepala seksi kesejahteraan, dan kepala seksi pelayanan.
Peranan pemerintah desa dalam menggerakkan partisipasi masyarakat menuju kesejahteraan adalah bersifat persuasif untuk merencanakan, menciptakan, meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menggunakan sumber daya atau potensi baik sumber daya manusia (SDM) atau sumber daya alam (SDA) yang dapat berhasil guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa diantaranya yaitu pengelolaan keuangan desa/dana desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan desa untuk menciptakan ketertiban, kerukunan, keamanan, dan pemberdayaan masyarakat desa.
Sumber Bacaan :
https://275406-pemerintahan-desa-bc9190f0
http://repository.unhas. ac.id. di akses 2 Juni 2018.
No comments:
Post a Comment