Sri Wahyuni A. Baculu Studi S1 PPKn Universitas Negeri Gorontalo |
Dewasa
ini, Pemuda adalah penyambung tongkat estafet pemerintahan di masa depan. Oleh
karenanya, para pemuda tidak boleh antipati terhadap perpolitikan di Indonesia.
Pemudalah yang akan mengawal demokrasi, menjaga dan merawat rumah besar
Indonesia. Banyak pemuda yang acuh tak acuh terhadap perpolitikan di Indonesia
karena maraknya korupsi. Mereka tak tertarik bahkan kehilangan kepercayaan
terhadap politik sehingga enggan melibatkan diri bahkan tak jarang memilih
golput saat pemilu. Bertolak dari pemikiran di atas, maka saatnya kaum muda
membekali diri dengan pendidikan politik yang memadai, sehingga mereka memiliki
kemampuan dan kesempatan memadai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pendidikan
politik bagi kaum muda sangat penting guna membangun kesadaran serta kemampuan
berpolitik. Sehingga, kaum muda dapat menyalurkan kemampuannya secara cerdas
dan mampu bertindak dengan sadar di tengah masyarakat plural. Di samping itu
kaum muda mampu berpartisipasi secara profesional dan penuh tanggung jawab
sehingga membawa kesegaran gagasan perubahan baik di skala lokal maupun
nasional. Generasi muda bukan hanya tampil sebagai pelengkap dalam pemenuhan
kuota semata. Mereka harus mulai masuk ke dalam pengambil keputusan dalam
berbagai momentum, walaupun terkadang masyarakat tidak bisa langsung dengan
mudah mempercayai para pendatang baru ini. Kendalanya, masih banyak.
Anak-anak muda yang kurang tajam wawasannya. Beragam keputusan yang diambil harusnya menyuarakan isu perubahan serta progresivitas pembangunan. Sebagai “ahli waris” peradaban dan pemimpin masa depan bangsa, para pemuda tidak boleh antipati dan alergi terhadap politik tapi harus terlibat dan terjun langsung dalam mengawal perpolitikan di Indonesia. Hakikatnya manusia termasuk kaum muda adalah zoon politicon.
Keberadaan dan kiprah manusia termasuk pemuda merupakan bagian dari
produk politik dan terlibat langsung maupun tidak langsung, nyata maupun tidak
nyata dalam kehidupan politik. Peran politik pemuda dapat diimplementasikan
melalui beberapa hal yaitu : partisipasi politik pemuda sebagai bagian dari
sistem politik baik di supra struktur maupun di infra struktur politik. Dalam
supra struktur politik, pemuda merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam
sistem pemerintahan.
Sebagai
warga negara setiap pemuda harus memahami hak dan kewajibannya. Termasuk
melakukan bela negara. Di level infra struktur politik, pemuda dapat berkiprah
di beragam kegiatan partai politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan
maupun media massa. Inilah arena politik yang dapat digunakan kaum muda dalam
partisipasi politiknya. Hadirnya para pemuda di dunia politik semestinya
mendapatkan dukungan dan perhatian lebih berbagai kalangan, mulai dari partai
politik, pemerintah maupun para pegiat demokrasi. Bagaimanapun buruknya wajah
partai politik, dalam negara demokrasi tak akan terlepas dari eksistensi partai
politik. Itulah sebabnya ketika ingin terlibat dalam dunia politik salah satu
instrumen utamanya adalah partai politik.
Oeh karena itu sebagai kesimpulan Harapan masyarakat Indonesia terhadap partai politik adalah menjadi organisasi yang mewakili ideologi tertentu tempat calon-calon pemimpin publik dilahirkan. Kompetisi antar partai politik pada akhirnya adalah kontestasi gagasan dan pemikiran dari beragam ideologi mengenai cara terbaik membangun bangsa. Partai politik juga idealnya menjadi tempat digalinya aspirasi masyarakat mengenai kebijakan publik ideal.
Sehingga politisi-politisi
akan menjadi orang-orang yang memperjuangkan aspirasi tersebut. Pada keadaan
ini, partai politik menjadi benar-benar merefleksikan aspirasi konstituennya.
Jika partai politik yang dipuja – puja menjadi tempat mencetak orang – orang
yang di harapkan memperjuangkan hak rakyat ternyata hanya memperjuangkan
beragam kepentingan pribadi, mungkinkah perubahan terjadi? Pada titik ini peran
strategis pemuda sebagai “ahli waris” masa depan bukan hiasan retorika belaka,
namun butuh kiprah nyata bukan bualan pencitraan saja.
Sumber
Bacaan : https://www.republika.co.id/berita/mcpftj/politik-kaum-muda
No comments:
Post a Comment