Thursday 21 April 2022

DINAMIKA PERAN POLITIK KAUM MUDA

 

Sri Wahyuni A. Baculu
Studi S1 PPKn Universitas Negeri Gorontalo

Dewasa ini, Pemuda adalah penyambung tongkat estafet pemerintahan di masa depan. Oleh karenanya, para pemuda tidak boleh antipati terhadap perpolitikan di Indonesia. Pemudalah yang akan mengawal demokrasi, menjaga dan merawat rumah besar Indonesia. Banyak pemuda yang acuh tak acuh terhadap perpolitikan di Indonesia karena maraknya korupsi. Mereka tak tertarik bahkan kehilangan kepercayaan terhadap politik sehingga enggan melibatkan diri bahkan tak jarang memilih golput saat pemilu. Bertolak dari pemikiran di atas, maka saatnya kaum muda membekali diri dengan pendidikan politik yang memadai, sehingga mereka memiliki kemampuan dan kesempatan memadai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pendidikan politik bagi kaum muda sangat penting guna membangun kesadaran serta kemampuan berpolitik. Sehingga, kaum muda dapat menyalurkan kemampuannya secara cerdas dan mampu bertindak dengan sadar di tengah masyarakat plural. Di samping itu kaum muda mampu berpartisipasi secara profesional dan penuh tanggung jawab sehingga membawa kesegaran gagasan perubahan baik di skala lokal maupun nasional. Generasi muda bukan hanya tampil sebagai pelengkap dalam pemenuhan kuota semata. Mereka harus mulai masuk ke dalam pengambil keputusan dalam berbagai momentum, walaupun terkadang masyarakat tidak bisa langsung dengan mudah mempercayai para pendatang baru ini. Kendalanya, masih banyak.

Anak-anak muda yang kurang tajam wawasannya. Beragam keputusan yang diambil harusnya menyuarakan isu perubahan serta progresivitas pembangunan. Sebagai “ahli waris” peradaban dan pemimpin masa depan bangsa, para pemuda tidak boleh antipati dan alergi terhadap politik tapi harus terlibat dan terjun langsung dalam mengawal perpolitikan di Indonesia. Hakikatnya manusia termasuk kaum muda adalah zoon politicon. 

Keberadaan dan kiprah manusia termasuk pemuda merupakan bagian dari produk politik dan terlibat langsung maupun tidak langsung, nyata maupun tidak nyata dalam kehidupan politik. Peran politik pemuda dapat diimplementasikan melalui beberapa hal yaitu : partisipasi politik pemuda sebagai bagian dari sistem politik baik di supra struktur maupun di infra struktur politik. Dalam supra struktur politik, pemuda merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam sistem pemerintahan.

Sebagai warga negara setiap pemuda harus memahami hak dan kewajibannya. Termasuk melakukan bela negara. Di level infra struktur politik, pemuda dapat berkiprah di beragam kegiatan partai politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan maupun media massa. Inilah arena politik yang dapat digunakan kaum muda dalam partisipasi politiknya. Hadirnya para pemuda di dunia politik semestinya mendapatkan dukungan dan perhatian lebih berbagai kalangan, mulai dari partai politik, pemerintah maupun para pegiat demokrasi. Bagaimanapun buruknya wajah partai politik, dalam negara demokrasi tak akan terlepas dari eksistensi partai politik. Itulah sebabnya ketika ingin terlibat dalam dunia politik salah satu instrumen utamanya adalah partai politik.

Oeh karena itu sebagai kesimpulan Harapan masyarakat Indonesia terhadap partai politik adalah menjadi organisasi yang mewakili ideologi tertentu tempat calon-calon pemimpin publik dilahirkan. Kompetisi antar partai politik pada akhirnya adalah kontestasi gagasan dan pemikiran dari beragam ideologi mengenai cara terbaik membangun bangsa. Partai politik juga idealnya menjadi tempat digalinya aspirasi masyarakat mengenai kebijakan publik ideal. 

Sehingga politisi-politisi akan menjadi orang-orang yang memperjuangkan aspirasi tersebut. Pada keadaan ini, partai politik menjadi benar-benar merefleksikan aspirasi konstituennya. Jika partai politik yang dipuja – puja menjadi tempat mencetak orang – orang yang di harapkan memperjuangkan hak rakyat ternyata hanya memperjuangkan beragam kepentingan pribadi, mungkinkah perubahan terjadi? Pada titik ini peran strategis pemuda sebagai “ahli waris” masa depan bukan hiasan retorika belaka, namun butuh kiprah nyata bukan bualan pencitraan saja.

Sumber Bacaan : https://www.republika.co.id/berita/mcpftj/politik-kaum-muda

 

No comments: